Sidoarjo, Kampus Ursulin - Sanmaris, pernahkah mendengar kisah si “Penjaga Pesisir” yang menjadi pahlawan lingkungan?

Dalam rangka Hari Mangrove Sedunia, mari kita mengenal mengenal lebih dekat si “Penjaga Pesisir” dan meneladani nilai hidupnya.

Mangrove adalah penjaga pesisir, pahlawan yang melindungi pantai dari ombak besar, memberi rumah bagi ikan, burung, dan kepiting, serta menjaga udara tetap bersih.

Dari mangrove, kita belajar tentang kepemimpinan yang melayani. Akar-akarnya yang kuat seperti tangan yang memeluk bumi, menahan erosi tanpa mengeluh. Daunnya memberi oksigen, batangnya memberi tempat hidup bagi makhluk lain. Ia bekerja diam-diam, tapi hasilnya luar biasa.

Sebagai pemimpin berjiwa ecopreneur, kita bisa merenungkan dan meneladani mangrove:

1. Aware-Sadar, bahwa setiap ciptaan Tuhan punya peran penting.
2. Care-Peduli, seperti mangrove yang menjaga pantai.

Aku ingin ikut menjaga lingkungan di sekitarku, sehingga nyaman untuk ditinggali bersama seperti mangrove menjaga rumah untuk ikan, burung, dan kepiting.

1. Solutive-Mencari solusi kreatif, mulai dari hal-hal sederhana seperti konsisten tidak menggunakan kemasan sekali pakai yang sulit terurai, mengumpulkan sampah sesuai jenisnya, dan mengurangi konsumsi yang tidak dibutuhkan..
2. Share-Membagikan pengetahuan tentang pentingnya mangrove dan semua ciptaan Tuhan kepada orang lain, supaya makin banyak yang peduli.
3. Reflective-Merenungkan setiap perbuatan yang sudah kita lakukan, apakah sudah memberi dampak baik / positif untuk lingkungan.

Mangrove mengajari kita bahwa menjadi pemimpin bukan berarti berdiri di depan untuk dilihat, tetapi berdiri kokoh untuk melindungi dan melayani. Seperti mangrove yang setia menjaga pantai, kita pun bisa menjadi pribadi yang setia menjaga bumi, sebagai wujud cinta kita pada Tuhan dan semua ciptaan-Nya.

Penulis: Laurencia Agustina, S.Pd.