News &
Updates

News Image

Share

Kolaborasi Indah, Orang Tua Murid dan Sekolah
30 Mei 2023

Pendidikan di sekolah bukan semata tanggung jawab guru. Seberapa kreatifnya seorang guru terkadang masih dirasa membosankan bagi para murid. SD Santa Maria II Sidoarjo mencoba menangani hal tersebut dengan program belajar bersama orang tua. Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan bersama orang tua murid sebagai narasumber diantaranya: membuat bekal makanan sederhana, membuat hiasan dengan tema khusus, belajar tentang entrepreneur, dan lain sebagainya.

Kelas 5 tahun ini berkesempatan belajar bersama Rika, sapaan akrab untuk mama dari Rio (5B). Rika, memiliki usaha pengolahan bunga rosella dengan brand Rosel-Lala. Selain itu dia juga sebagai pengurus di beberapa organisasi seperti UMKM binaan APJI DPC Sidoarjo, pengembang ekonomi jemaat Korwil Sidoarjo, dan paguyuban Asman PKM Sukodono. 

 

Dalam kegiatan ini, Rika memberikan wawasan tentang bagaimana menjadi pemimpin yang inovatif, UMKM, dan pemanfaatan edible flower. Rika memaparkan jenis skill inovatif, yaitu imajinasi, berpikir kritis, desain, dan entrepreneur. Untuk menjadi inovatif maka harus terus melatih diri dengan meningkatkan rasa ingin tahu, mencari pengalaman baru, tidak takut mengambil risiko, mau berdiskusi dengan orang lain, serta mau membuka diri. Rika juga mengaitkan dengan beberapa pengetahuan tentang entrepreneur, UMKM, dan edible flower

Kegiatan bersama Rika menjadi semakin seru saat para murid diajak membuat sirup dari kembang telang. Sebenarnya pada rencana awal, akan membuat sirup rosella. Tetapi karena ketersediaan bunga rosella yang terbatas, maka guru kelas bersama Rika mencari ide lain. “Saya lihat ada banyak tanaman telang di kebun sekolah. Bagus kalau kita manfaatkan saja yang ada di sekolah” kata Rika. 

Ide yang sangat menarik, selain belajar membuat sirup, para murid juga menjadi lebih tahu bahwa di sekolah ini banyak sumber daya alam yang bisa diolah.

Pembuatan sirup kembang telang ternyata tidak sulit. Para murid bergantian membatu proses pembuatan. Dimulai dengan merebus air sampai mendidih, gula ditambahkan dengan takaran yang sudah ditentukan. Setelah gula larut dimasukkan kembang telang yang sudah ditimbang. Masak hingga air berubah warna, lalu matikan api kompor. Saring dan tambahkan perasan jeruk lemon. 

“Waaaa, ajaib warnanya berubah”, kata seorang murid. Sirup yang awalnya berwarna biru menjadi ungu setelah bercampur perasan jeruk lemon. 

 

Sambil menunggu sirup dingin, guru kelas menceritakan tentang proses pelaksanaan proyek integrated learning yang sudah dilalui para murid pada narasumber. Hasil akhir dari IL tersebut yakni siswa membuat suatu inovasi produk makanan atau minuman. 

Proyek diawali dengan literasi tentang berbagai materi yaitu keragaman budaya di Indonesia yang melatarbelakangi tokoh-tokoh entrepreneur, kegiatan- kegiatan ekonomi, zat tunggal dan campuran, serta iklan. Murid-murid kelas 5 kemudian menentukan produk makanan/minuman yang akan dibuat inovasinya. Mereka mencari ide, mencoba membuat produk, memikirkan kemasan ramah lingkungan, membuat brosur, label kemasan, dan rencana promosi serta pemasaran. 

“Hebat dan luar biasa, anak-anak kelas 5 sudah bisa membuat inovasi produk sendiri serta memasarkannya” tanggapan Rika.

Keseruan kegiatan masih berlanjut saat sirup telah dingin dan Rika mencampurkannya dengan air, berbagai buah, dan jeli lalu membagikannya kepada para murid. Ekspresi gembira terpancar dari wajah semua murid. Sungguh pengalaman luar biasa yang didapatkan murid kelas 5 bersama Rika. Semoga jalinan kebersamaan dengan orang tua murid melalui program belajar bersama orang tua ini semakin berkembang. Pendidikan pasti membuahkan hasil yang lebih baik dengan kolaborasi indah, orang tua murid dan sekolah.

 

Laurencia Agustina, S.Pd.