News &
Updates

News Image

Share

Membuat Kokedama dan Terarium Saat Outdoor Learning
18 Oktober 2024

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, peserta didik kelas 3 SD Santa Maria Sidoarjo diajak untuk mengenal berbagai media tanam khususnya Kokedama dan Terarium dalam kegiatan Outdoor Learning di tanggal 14 Oktober 2024. Kakak-kakak dari Edutrip Indonesia Tourism memfasilitasi semua siswa yang penuh semangat dan antusias melakukan kegiatan di BESS Resort, Lawang. 

“Yeayyy senangnya bisa ODL”, itulah kata-kata yang diucapkan oleh anak-anak kelas 3 ketika kami guru-guru mengumumkan bahwa pada hari Senin, 14 Oktober 2024 kelas 3 akan ODL ke Lawang. Terlihat wajah sumringah bahagia dari anak-anak. Mereka tak sabar ingin segera berangkat ODL bersama teman-teman dan bapak ibu guru pendamping.

Pukul 08.00 WIB akhirnya kami tiba di BESS Resort, Lawang. Kelas 3 sangat antusias dan tidak sabar untuk segera bermain dan berdinamika dengan kakak-kakak pendamping dari Edutrip Indonesia Tourism. Cuaca yang cukup terik menyambut kedatangan kami. Kak Aal dan Kak Lia perwakilan dari Edutrip Indonesia Tourism menerima kedatangan kami di pintu waterpark BESS Resort Lawang.

Sesampainya di lokasi kegiatan, kami disambut oleh sekitar 9 kakak pendamping. Para siswa diajak berkenalan dengan semua pendamping yang hadir, tak lupa setelah berkenalan kami berfoto untuk dokumentasi sekolah. Setelah sesi foto dan kenalan selesai, kami diajak bermain oleh para kakak pendamping. Kami bermain berbagai permainan yang mengasah konsentrasi dan ketangkasan tangan. Wajah anak anak sangat cerah ceria dengan permainan yang dilakukan. 

Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba, Kak Aal mengajak peserta untuk membuat kokedama dan terarium. 

Siswa kelas 3 dibagi menjadi beberapa kelompok. Untuk yang tahap pertama ini mereka membuat Terarium kaktus. Siswa secara mandiri menyusun sekam dan batu-batuan yang disiapkan untuk menanam tanaman Kaktus yang sudah disiapkan oleh tim. Para siswa terlihat tekun, semangat, dan antusias menyelesaikan tiap langkah dan tahapan saat membuat terarium itu. Saat membuat terrarium ada kejadian yang cukup unik, beberapa anak baru mengetahui bahwa ada tanaman yang ditanam di media batu. 

Saat berkegiatan pun tak jarang ada anak yang tangannya tak sengaja terkena duri dari tanaman Kaktus. Namun, anak-anak merasa bangga dengan hasil karya mereka. Mereka sam sekali tak takut jika tangannya tertusuk duri.

Terrarium adalah wadah kaca mini yang digunakan untuk media tanam. Umumnya jenis wadah tanaman ini terbuat dari kaca atau plastik yang transparan. Media tanam terarium terdiri dari beberapa lapisan. Bahan yang umum digunakan untuk terarium adalah batu kerikil, pasir, moss, arang, dan tanah. Umumnya tanaman yang digunakan untuk terarium adalah sukulen, kaktus, dan bromelia untuk terarium kering, serta paku-pakuan, palem, scindapsus, dan episcia untuk terarium basah. 

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Saking asyiknya mereka membuat terrarium, perut lapar pun tak dihiraukan. Bahkan mereka minta lanjut untuk kegiatan seru selanjutnya yakni membuat kokedama. 

Dengan sigap para pendamping membagikan alat dan bahan membuat kokedama. Proses pembuatan kokedama membutuhkan effort yang cukup besar karena siswa ditantang untuk bermain kotor-kotoran dengan tanah dan kekuatan yang besar saat membuat lingkaran dari sabut kelapa dan tali Jerami.

Kokedama adalah salah satu teknik menanam tanaman yang berasal dari Jepang. Istilah kokedama berasal dari kata koke yang artinya lumut dan dama yang artinya bola. Sesuai dengan asal-usul namanya ini, tanaman kokedama ditanam dengan media tanam yang terbuat dari campuran lumut dan tanah yang dipadatkan hingga berbentuk bundar. Kokedama berkaitan dengan filosofi Jepang Wabi-Sabi yang mengapresiasi ketidaksempurnaan alam. Filosofi ini mencari keindahan dari sebuah ketidaksempurnaan, sama seperti media tanam kokedama yang awalnya tampak tidak beraturan kemudian dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi apik dan sedap dipandang. Tanaman untuk kokedama biasanya berukuran mungil, memiliki daun yang kecil, dan tidak tumbuh terlalu cepat. 

Anak-anak terlihat menikmati kotornya tangan dan badan terkena tanah dan serbuk dari serabut kelapa. Tak sedikit anak yang akhirnya harus berganti baju karena baju yang mereka kenakan kotor. “ Untung bawa baju ganti” kata salah satu siswi yang bajunya kotor karena tanah. Ada anak yang terampil saat melilit bola-bola kokedama, ada pula yang masih harus dibantu oleh kakak pendamping saat mengikatkan tali serabut kelapa.

“Hore… akhirnya terrarium dan kokedamaku sudah jadi” celetuk salah satu anak. Dengan girang, dia menyampaikan hasil karya itu akan diberikan ke mamanya yang sangat suka menanam tanaman. 

Waktu tak terasa begitu cepat. Kami makan siang dan kemudian lanjut meninggalkan BESS Resort Lawang. Dalam perjalanan pulang pun masih banyak anak-anak yang saling menceritakan pengalaman saat membuat terarium dan kokedama. Sekitar pukul 15.05 kami tiba lagi di Kampus Santa maria Sidoarjo. Sudah banyak orang tua yang segera ingin bertemu dengan anak-anaknya. 

Pengalaman yang sangat luar biasa buat anak-anak. Terima kasih Tim Edutrip Indonesia Tourism, Bapak Ibu Guru ( Pak Tejo, Bu Tri, Bu Maria, Pak Suwaji, dan Bu Makda ) dan Bapak Sopir dan kernet yang sangat luar biasa sabar saat mendampingi anak-anak saat ODL.

Penulis : Mardiati, S.Pd.SD. 

Editor : Nicolaus Henry S.