Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, siang itu, suasana perpustakaan tampak lebih hidup dan penuh semangat. Siswa terlihat berkelompok bergantian membuka kamus  untuk mencari arti dari kata-kata baru yang mereka temukan dalam bacaan. Kegiatan bertajuk “Petualangan Mencari Makna” ini menjadi salah satu cara kreatif guru memperkenalkan kosakata baru kepada siswa. 

Kegiatan dimulai dari pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan teks bacaan yang berbeda untuk masing-masing kelompok. Kemudian dalam kelompok, siswa  diminta untuk membaca secara bergantian teks bacaan tersebut. Setiap siswa diminta untuk mencatat lima kata yang belum mereka pahami. Setelah itu, dengan penuh antusias, mereka membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia versi cetak maupun digital untuk mencari makna kata-kata yang sudah dicatat di buku catatan. Setelah menemukan artinya mereka menuliskan maknanya dan membuat kalimat dengan kata tersebut.

“Awalnya aku tidak bisa memakai kamus apalagi menemukan artinya. Susah lho dan bingung. Tapi Setelah belajar bersama teman dan bu guru, akhirnya aku tahu cara menggunakan kamus dan bisa menemukan arti kata yang aku cari” ujar Bara, salah satu siswa yang asyik membuka kamus.

Kegiatan ini tidak hanya mengembangkan keterampilan berbahasa siswa, tetapi juga melatih kemandirian dan menstimulus rasa ingin tahu mereka. “Siswa belajar mencari tahu makna kata, mengenal struktur kamus, dan mengembangkan perbendaharaan kata dengan cara yang menyenangkan”, jelas guru kelas 2.

Manfaat lain dari kegiatan ini untuk siswa adalah akan meningkatkan minat baca, kemampuan menulis, dan kemampuan menyimak. Siswa akan menggunakan kata-kata baru tersebut dalam kalimat mereka sendiri, yang pada akhirnya membuat mereka lebih percaya diri saat berbicara maupun menulis.

Tak hanya itu, kemampuan literasi dasar anak juga terasah. Mulai dari memahami teks, mengidentifikasi kata kunci, hingga menyusun kalimat bermakna. Semua dilakukan dalam suasana yang santai namun tetap fokus.

Kegiatan sederhana ini membuktikan bahwa belajar kosakata tidaklah membosankan. Dengan pendekatan yang kreatif dan partisipatif, siswa bisa belajar sambil bersenang-senang. Dan yang terpenting kecintaan mereka terhadap Bahasa Indonesia semakin bertambah. 

Penulis : Esti Yuliana, S.Pd.