Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, masih dalam suasana Paskah di akhir April dan awal bulan Mei, para siswa SD Sanmar Sidoarjo mengikuti rangkaian kegiatan perayaan Paskah dan Hari Kartini di area sekolah. Beragam kegiatan dan perlombaan yang seru dan menarik diikuti dengan semangat oleh seluruh siswa mulai dari perlombaan sampai kegiatan sosial. 

Kegiatan dimulai di bulan April 2024 tanggal 22. Seluruh siswa dalam kostum daerah masing-masing mengikuti upacara bendera di lapangan basket Kampus Santa Maria Sidoarjo. Yustina Winestri sebagai pembina Upacara memberikan arahan untuk mengingat kembali peranan Raden Ajeng Kartini bagi semua siswa di masa kini. Petugas upacara yakni siswa-siswi kelas 5 pun berhasil melaksanakan tugas dengan baik dan sempurna. Menjelang akhir upacara seluruh peserta upacara menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini dengan penuh semangat.

Setelah upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan lomba fashion show yang dilaksanakan di Aula. Seluruh siswa kelas 1-3 sangat antusias dan semangat mengikuti lomba di sesi pertama karena ingin memamerkan pakaian adat yang dikenakannya. Ada yang mengenakan pakaian adat dari Bali, Kalimantan, Papua, Jawa, Sumatera, Madura. Dengan bangga siswa-siswi berjalan dan bergaya di depan Inka Selviana dan Helena Tri Saktiningsih yang didapuk sebagai juri. Di sesi kedua giliran siswa-siswi kelas 4-6 berlomba di depan Yustina Winestri dan Charles Meka. Mereka bergaya dengan percaya diri di panggung sambil memamerkan pakaian adat yang dikenakannya. “Bagus-bagus ya pakaiannya. Semua pakaian adat Indonesia ada di sini” ucap Felix siswa kelas 4C.

Kemudian di tanggal 3 Mei 2024 kegiatan perayaan dilanjutkan dengan lomba menyanyi lagu dan membacakan puisi tentang Ibu Kartini. Yang menarik adalah siswa-siswi kelas 4-6 tidak boleh menggunakan file karaoke saat menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini seperti adik-adik kelas 1-3. Mereka harus membuat sendiri musik pengiring masing-masing. Seluruh kelas dengan penuh kreatif dan semangat merancang serta berlatih untuk lomba ini. 

Di sesi kedua, ada dua kegiatan yang dilakukan siswa, yakni lomba balap telur dan lomba membuat keranjang telur paskah. Di lomba yang pertama, siswa menggunakan sendok masing-masing berlomba mencapai garis finish tanpa menjatuhkan telur puyuh yang mereka bawa. Gelak tawa dan teriakan semangat mewarnai perlombaan tersebut di berbagai tempat. Sedangkan di lomba kedua, setiap kelas diminta untuk membuat dua keranjang telur paskah menggunakan bahan / barang bekas yang ada di sekitar mereka baik di sekolah maupun di rumah. Selanjutnya keranjang tersebut diisi telur ayam yang sudah dikumpulkan oleh seluruh siswa dalam satu kelas dan kemudian menyerahkan keranjang tersebut pada bapak-bapak karyawan, keamanan serta supir antar jemput. 

Senyum bahagia dan penuh syukur terpaut di wajah pak Maryanto, karyawan TK saat siswa-siswi kelas 4A memberikan satu keranjang telur paskah padanya. “Terima kasih, ya. Semoga semua senantiasa sehat dan diberkati Tuhan,” katanya. Serempak, siswa-siswi mengucapkan “Amin.”

Seru sekali ya kegiatan ini. Tidak hanya berlomba, namun mereka juga belajar bekerjasama, berbagi serta menghargai budaya negeri sendiri. 

Penulis : Lulut Ayu Ismandhari

Editor : Nicolaus henry S.