News &
Updates

News Image

Share

All Saints Day 2025: Teladan dalam Hidup Beriman!
5 November 2025

Sidoarjo, Kampus Ursulin - Sanmaris, Setiap tanggal 1 November dalam tahun liturgi, Gereja Katolik memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus, yaitu mereka yang telah hidup dengan iman mendalam dan menjadi teladan kasih bagi sesama. Peringatan ini bukan hanya mengenang sejarah hidup mereka, tetapi juga mengajak umat beriman untuk meneladani semangat, ketekunan, dan kesetiaan mereka kepada Tuhan.

Dalam pengertiannya, orang kudus adalah pribadi yang diakui oleh Gereja karena telah hidup dalam kekudusan dan melaksanakan kehendak Allah dengan luar biasa. Mereka bisa berasal dari berbagai latar belakang—ada yang imam, biarawan-biarawati, raja, ibu rumah tangga, bahkan anak-anak muda. Sebagai contoh, Santo Fransiskus dari Assisi dikenal karena kesederhanaan dan cintanya terhadap semua ciptaan Tuhan, sedangkan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus mengajarkan kita untuk setia dalam hal-hal kecil dengan cinta yang besar.

Peringatan orang kudus mengingatkan bahwa setiap orang dipanggil untuk menjadi kudus sesuai dengan keadaan hidupnya masing-masing. Kekudusan bukanlah hal yang jauh, tetapi bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari—melalui doa, pelayanan, kejujuran, dan kasih terhadap sesama. Dalam peringatan ini, umat biasanya membaca kisah hidup sang santo/santa, berdoa bersama, dan menimba inspirasi dari perjuangan mereka dalam mengikuti Kristus.

Bagi para siswa dan guru SD Santa Maria Ursulin, hari peringatan orang kudus menjadi kesempatan untuk mengenal teladan hidup iman yang nyata. Misalnya: belajar ketekunan dari Santo Yosef yang setia menjalankan tugas keluarga, belajar kemurahan hati dari Santa Elisabeth dari Hungaria yang membantu orang miskin, belajar keberanian dari Santo Laurensius yang rela mati demi imannya, atau belajar dari Santo Thomas Aquinas dan Santo Antonius Padua dalam mengasihi Tuhan tiada henti dan semangat mencari ilmu pengetahuan yang sejati.

Dengan mengenang mereka, kita diajak untuk bertanya kepada diri sendiri: “Bagaimana aku dapat menjadi kudus di sekolah, di rumah, dan di lingkungan sekitar?” Pertanyaan ini sendiri memunculkan wujud reflektif yang lebih besar, mengenai bagaimana para siswa dan guru SD Santa Maria Ursulin dapat mengambil pelajaran berharga dan menjadikan orang kudus Tuhan sebagai teladan dalam menjalankan kehidupan. Peringatan orang kudus bukan hanya mengenang mereka yang sudah di surga, tetapi juga menjadi ajakan bagi kita untuk hidup lebih dekat dengan Allah. Seperti para santo dan santa, kita pun dipanggil untuk menjadi terang bagi dunia dengan cara kita masing-masing.

 

Penulis: Martha Fajarita, S.Pd.