Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, tanggal 5 – 7 November 2024 yang lalu kami dikunjungi oleh kakak-kakak dari SMA Santa Maria Surabaya. Mereka melakukan kegiatan belajar mengajar bersama adik-adik kelas 1 di ruang kelas masing-masing. Kegiatan tahunan untuk siswa kelas XI ini mendapatkan sambutan hangat dari adik-adik dan ibu bapak guru di SD Sanmar Sidoarjo.
Proyek ini merupakan lanjutan dari RSO (Respect and Serve Others) Project yang mereka lakukan di kelas X. Menurut Bu Sandra, selaku pendamping kakak-kakak SMA tersebut, proyek Serviam ini bertujuan agar siswa memahami dan menghargai perasaan / sudut pandang kelompok lain serta agar mampu mengambil keputusan dalam situasi tertentu serta tantangan yang dihadapi. Selain itu juga agar siswa mampu mengidentifikasi kekuatan diri dan tantangan yang dihadapi pada konteks pembelajaran, kehidupan sosial, dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan.
Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa siswa melakukan suatu proses dalam kegiatan ini, yakni pertama membuat rencana program yang dikonsultasikan dengan guru pendamping proyek, kedua mengadakan simulasi, ketiga berkomunikasi yang baik dan santun dengan PIC lokasi project tentang program yang akan dilakukan, dan terakhir melaksanakan proyek di lokasi masing-masing sesuai dengan program yang dibuat.
Di SD Sanmar Sidoarjo ini kak Milo, kak Clarissa, kak Castle dan kak Wendy membuat permainan, bermain sambil belajar, mengadakan kegiatan yang melatih motorik kasar dan halus untuk adik-adik kelas 1. Mereka juga membantu para guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Bagaimana kesan mereka? Salah satu kakak menyampaikan bahwa awalnya dia merasa capek. “Aku tidak terbiasa mengajar dengan suara keras, namun lama-lama bisa menyesuaikan dengan baik, kok,” tambahnya. Mereka semua pun merasa senang karena mendapat sambutan yang baik dari bapak dan ibu guru, TU, karyawan yang baik dan sangat helpful. “Yang terpenting adalah lega, karena kami bisa merampungkan project dengan kerja sama yang baik antara adik-adik kelas 1 A dan B dan ibu-ibu guru,” ucap kakak yang lain.
Nicolaus Henry S.