Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, secara berurutan, tanggal 31 Oktober dan 1 November 2024 siswa-siswi SD Santa Maria Sidoarjo melaksanakan ibadat penutupan bulan Rosario 2024 dan Perayaan Ekaristi Hari Raya Semua Orang Kudus. Walaupun pada saat kegiatan tersebut berjalan terutama saat misa kudus cuaca tidak begitu baik, hal tersebut tidak melunturkan semangat para siswa untuk memuji memuliakan nama Tuhan.
Bulan Oktober adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Katolik, karena pada bulan ini, gereja Katolik memperingati Bulan Rosario sebagai waktu untuk memperdalam devosi kepada Bunda Maria. Ibadah penutup bulan Rosario ini menjadi momen penting untuk mensyukuri kehadiran Maria dalam hidup umat beriman, sekaligus menutup bulan yang penuh doa ini dengan penuh syukur dan harapan.
Kegiatan Ibadah penutupan bulan Rosario yang dipimpin oleh Pak Handoko diisi dengan mendengarkan sabda Tuhan serta berdoa Rosario. Dalam renungannya, beliau menyampaikan untuk kembali merenungkan makna dari bulan rosario itu sendiri. Doa Rosario bukan hanya sekadar rangkaian doa yang diulang-ulang, tetapi juga merupakan meditasi mendalam atas peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Yesus dan Maria. Dalam setiap kali berdoa Rosario, umat diminta untuk merenungkan misteri-misteri yang terkandung dalam kehidupan Kristus, mulai dari kelahiran-Nya, penderitaan-Nya, hingga kebangkitan-Nya.
Keesokan harinya di lapangan basket Kampus Santa Maria Sidoarjo, seluruh peserta didik dan tenaga pendidik mengikuti perayaan ekaristi Hari Raya Semua Orang Kudus. Tanggal 1 November selalu diperingati gereja Katolik sebagai Hari Raya Semua Orang Kudus. Hujan cukup deras yang mengguyur area Kampus Santa Maria Sidoarjo tidak mengganggu jalannya misa kudus di pagi tersebut.
Hari Raya tersebut dirayakan untuk menghormati segenap anggota Gereja, yang oleh jemaat-jemaat perdana disebut "Persekutuan para Kudus", yakni persekutuan semua orang yang telah mempercayakan dirinya kepada Yesus Kristus dan disucikan oleh Darah Anak Domba Allah. Secara khusus pada hari raya ini kita memperingati rombongan besar orang yang berdiri di hadapan takhta Allah, karena mereka telah memelihara imannya dengan baik sampai pada akhir pertandingan di dunia ini, sehingga memperoleh ganjaran yang besar di surga.
RD. Ignatius Kaderi sebagai pemimpin perayaan ekaristi ini, menyampaikan bahwa seluruh umat Katolik yang masih berada di dunia ini (masih hidup) senantiasa dipanggil untuk menjadi kudus. Menjadi kudus berarti kita bersedia untuk dipimpin, menyediakan diri dan menyerahkan seluruh talenta kita terhadap apapun yang dikehendaki Tuhan. Romo yang juga sebagai Pastor Rekan di Paroki St. Paulus Juanda ini menambahkan bahwa sama seperti para Kudus yang didoakan saat ini, mereka juga senantiasa teguh mengarahkan hati pada Tuhan. Seperti kita yang berdoa untuk mereka saat ini, mereka di sana juga berdoa untuk kita semua.
Penulis : Duncan Matthew Daunan, S.Fil.
Editor : Nicolaus Henry S.