Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sebanyak 30 guru Kampus Santa Maria Sidoarjo mengikuti pelatihan pengembangan strategi pendidikan lingkungan hidup berbasis Environmental Games dan multimedia. Kegiatan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) ini berlangsung selama dua hari (23-24 Juni 2025) dengan fokus pada pendalaman krisis ekologi dan metode pembelajaran kreatif.
Ketua Tim Abdimas, Datu Hendrawan, M.Phil., menekankan urgensi pendidikan lingkungan hidup sejak dini. "Bencana ekologis seperti banjir, kekeringan, dan polusi dipicu oleh perilaku manusia. Guru sebagai ujung tombak pendidikan perlu membangun kesadaran kritis siswa melalui pendekatan yang menyenangkan," ujarnya.
Kegiatan ini menggabungkan teori filsafat lingkungan, ecoliteracy, dan praktik permainan edukatif. Dr. Agustinus Ryadi, salah satu pemateri, menjelaskan, "Melalui Environmental Games, konsep kompleks seperti perubahan iklim atau daur ulang bisa diajarkan secara interaktif."
Hari pertama kegiatan diisi dengan Diskusi krisis lingkungan dan etika ekologi, Refleksi peran guru dalam pendidikan berkelanjutan, serta Pengenalan berbagai paradigma eco-pedagogy. Selanjutnya di Hari Kedua, peserta diajak untuk mencoba berbagai Pembelajaran Kreatif. Guru dibagi ke dalam kelas paralel untuk merancang Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan tema: Jaring-jaring kehidupan (ancaman kepunahan), Krisis energi dan diversifikasi, Pemilahan sampah, dan Simulasi permainan multimedia.
Tim Abdimas (Pengabdian Masyarakat) Fakultas Filsafat UKWMS ini terdiri dari Bapak Datu Hendrawan, M. Phil., RD. Dr. Agustinus Ryadi, RD. Dr. Aloysius Widyawan Louis, Dr. Anastasia Jessica Adinda S. dan kawan-kawan dari tim Kelas Tunas Nera Academia.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran lingkungan hidup yang kreatif dan inovatif melalui Environmental Games dan perangkat multimedia. Para guru mendapatkan pendalaman materi tentang krisis lingkungan hidup serta pengembangan metode pembelajaran berbasis permainan dan multimedia yang sesuai dengan konsep ecopreneur sekolah. Tim Kelas Tunas Nera Academia turut mendampingi dengan pengalaman mereka dalam pendidikan berbasis permainan. Para guru diajak membuat modul pembelajaran dalam konsep alur berpikir aware-care-solutive-share-reflective.
Program ini sangat sejalan dengan value proposition sekolah yakni pemimpin yang berjiwa eco-preneur. Harapannya para guru bisa menerapkan hasil pelatihan di kelas. Kegiatan ditutup dengan presentasi RTL dan komitmen bersama untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dalam kurikulum.
Nicolaus Henry S.