News &
Updates

News Image

Share

Empat Puluh Hari Mngendalikan Hati dan Emosi
2 Maret 2023

Teman-teman, hari Rabu tanggal 22 Februari yang lalu, seluruh umat Katolik mengikuti misa Rabu Abu di gereja. Rabu Abu adalah kegiatan di hari Rabu di mana setiap umat Katolik menerima abu di dahinya masing-masing. Apakah teman-teman tahu, abu tersebut didapatkan dari mana? Abu tersebut merupakan hasil pembakaran daun-daun palma yang sudah terpasang di rumah-rumah kita sejak minggu palma di tahun 2022 yang lalu lho. 

Rabu Abu dikatakan sebagai awal masa prapaskah. Meisya dari kelas 4 menyampaikan bahwa masa prapaskah adalah masa kita harus bertobat dan berpantang. Lebih lanjut, Merry dari kelas 5 menyampaikan bahwa masa prapaskah adalah masa bersiap diri dan memantaskan diri sebelum Paskah. Menurut Suster Tati, OSU, masa prapaskah adalah masa sebelum paskah atau hari kebangkitan Kristus. Masa prapaskah itu sangat lama lho, ada sebanyak 40 hari. Di hari-hari tersebut kita mempersiapkan diri sebelum Paskah dengan berpantang dan berpuasa

Bagaimana kita mempersiapkan diri saat prapaskah ya? Apa yang harus kita lakukan? 

Suster Tati, OSU menambahkan, melakukan pantang dan puasa adalah sarana kita untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan dengan mengendalikan diri dari hal yang disukai serta mengendalikan sikap/hati/emosi. Yang biasanya suka coklat, maka pantang makan coklat. Yang suka telur, maka pantang makan telur. Yang biasanya terlambat, maka pantang untuk terlambat. Yang biasanya tergoda tidak mengerjakan tugas, maka pantang tidak mengerjakan tugas. Yang biasanya tidak membantu orang tua, maka pantang untuk tidak membantu orang tua. 

Tim Redaksi melakukan wawancara pada Sr Lidwina Suhartati, OSU. 

Oya teman-teman, menurut peraturan pantang dan puasa dari Keuskupan Surabaya tahun 2023, yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berumur 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Sedangkan yang wajib berpantang ialah semua orang katolik yang berumur genap 14 tahun ke atas.

Lalu bagaimana dengan kita yang seusia SD? 

Jangan khawatir, kita sudah bisa dan boleh lho untuk melakukan pantang dan puasa secara sederhana. Contoh-contoh yang disampaikan Suster Tati, OSU di atas juga cocok lho untuk anak seusia kita di SD. 

Lalu apakah teman-teman sudah mempunyai rencana pantang dan puasa? 

Ketika kami mewawancarai beberapa teman, ternyata mereka sudah menentukan rencana mereka lho. Justin dari kelas 5 mengungkapkan akan melakukan pantang main game dan menjahili teman. Sementara itu Grace kelas 4 menyampaikan bahwa dia akan pantang marah-marah dan berniat untuk semakin lebih menuruti perintah/kehendak orang tua. Evander dari kelas 4 berniat untuk tidak kembali berbuat dosa dan melakukan pantang bermain game. Wah… keren ya, teman-teman. 

Jalan Salib di Aula

Lalu apa saja ya kegiatan yang dilakukan sekolah di masa prapaskah ini? 

Ada banyak lho ternyata. Paling tidak ada 3 kegiatan masa prapaskah yang dilakukan di sekolah kita. Yang pertama adalah setiap senin di bulan Februari dan Maret, ibu dan bapak guru akan menemani kita dalam pendalaman iman di kelas masing-masing. Lalu di Jumat kita akan melakukan jalan salib di aula. Dan yang terakhir di hari Rabu dan Jumat, sekolah mengedarkan kantong kolekte untuk diisi uang persembahan hasil pantang dan puasa. 

Suster Tati, OSU memberikan nasehatnya pada kita sebagai berikut: “Intinya saat masa prapaskah ini kita diajak untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita semakin sadar bahwa Tuhan begitu mencintai kita. Sadar akan cinta Tuhan yang begitu luar biasa, maka kita membersihkan diri kita agar semakin dekat dengan Tuhan”. 

Selamat memasuki masa prapaskah, teman-teman semua. 

Kalian pantang apa di masa prapaskah ini? (red: Callysta & Sherly)