Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, judul di atas adalah tema yang diusung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional di tahun 2024 ini. "Youth for Sustainable Future” menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda, khususnya Generasi Y dan Z, dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam Indonesia.
Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Agustus. Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang penetapan hari peringatan tersebut. Dilansir dari laman KLHK RI, tujuan dari peringatan HKAN ini adalah untuk menjaga kesinambungan kegiatan konservasi alam, memasyarakatkannya, dan menjadikan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa. HKAN juga menjadi ajang kampanye agar masyarakat bisa peduli dan ikut terlibat dalam upaya pelestarian ekosistem alam Indonesia.
Dilihat dari tema yang diluncurkan, hari Konservasi Alam Nasional tahun 2024 ini mempunyai fokus utama pada peran generasi muda dalam pelestarian lingkungan. Pengetahuan dan kesadaran konservasi di kalangan generasi muda menjadi kunci masa depan kelestarian alam Indonesia.
Keterlibatan generasi muda ini sangat penting karena dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan yang dimiliki oleh generasi muda akan sangat membantu dan dengan kesadaran mereka juga akan pentingnya pelestarian lingkungan diharapkan dapat mendorong upaya menjaga keberlanjutan ekosistem di masa depan.
Dalam pidatonya di hari konservasi alam nasional 2024 ini, menteri LHK, Siti Nurbaya, merujuk kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa penduduk usia muda mendominasi susunan penduduk Indonesia yaitu mencapai sekitar 154 juta jiwa. Data tersebut menunjukkan bahwa kegiatan konservasi sumber daya alam dalam beberapa tahun ke depan ditentukan oleh kualitas generasi muda kita saat ini.
Generasi Y atau milenial yang lahir dalam periode 1977-1994 dan Generasi Z yang lahir pada 1995-2010 tentunya memiliki akses yang lebih baik dan mudah beradaptasi dengan penggunaan teknologi. Kedua generasi tersebut juga lebih terbuka dalam mempelajari hal-hal baru, maka generasi muda juga diharapkan menjadi penggerak di media sosial untuk sama-sama melindungi sumber daya alam yang ada di Indonesia
Selain itu, keterlibatan generasi muda juga sangat diharapkan dapat mendukung dalam menurunkan emisi karbon. Perubahan iklim terus memperburuk kondisi alam, dengan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan. Hal ini diperburuk oleh emisi gas rumah kaca yang terus meningkat, meskipun ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengurangi emisi melalui penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
Konservasi alam ini memiliki peran yang sangat penting karena berbagai tantangan lingkungan yang semakin mendesak. Dengan perubahan iklim yang semakin terasa dampaknya, konservasi alam menjadi salah satu upaya dalam menjaga keanekaragaman hayati, melindungi habitat alami, serta memastikan bahwa ekosistem tetap seimbang dan berfungsi dengan baik.
Upaya dapat dilakukan dengan hal-hal kecil seperti merawat tanaman yang ada di sekitar tempat tinggal dan menanam tanaman. Selain itu bisa juga mengurangi pembakaran sampah yang dimana asap sampah tersebut merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi karbon.
Penulis : Helena Tri Saktiningsih, S.Pd.
Editor : Nicolaus Henry Supriyanto