News &
Updates

News Image

Share

Giat Prapaskah di Sekolah
20 Maret 2025

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, setiap masa Prapaskah segenap umat beriman melakukan banyak kegiatan sebagai laku tobat untuk semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Pun di SD Sanmar Sidoarjo, siswa dan guru melakukannya di sekolah selama 5 minggu masa Prapaskah di tahun 2025 ini. 

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mereka yakni ibadat jalan salib, ibadat APP, mengumpulkan kolekte APP dan pengakuan dosa. Para guru dan siswa secara bergantian memandu dan mensukseskan kegiatan-kegiatan tersebut. 

Ibadat APP dilaksanakan di setiap kelas setiap hari Rabu pagi saat jam pembiasaan pagi. Anak-anak mengikuti ibadat dengan menyalsikan power point yang ditampilkan di kelas masing-masing. Seorang guru di ruang center memandu kegiatan tersebut sedangkan anak-anak di kelas bersama guru wali kelas masing-masing. Mereka bernyanyi, berdoa, mendengarkan sabda dan merenungkan sabda Tuhan yang ditampilkan. 

Setiap Rabu dan Jumat, anak-anak membawa uang kolekte untuk ditaruh dalam kantong yang diedarkan. Mereka menyisihkan dari uang jajan masing-masing, ibu dan bapak guru wali kelas menjelaskan makna dari menyisihkan uang jajan dan mengumpulkannya di kantong kolekte. Semua uang yang terkumpul akan diserahkan pada Keuskupan Surabaya. 

Kegiatan lain yakni Ibadat Jalan Salib. Kegiatan yang dilaksanakan di aula tersebut dipandu oleh siswa-siswi dari kelas 4 – 6 secara bergantian. Dilatih oleh ibu/bapak guru dari tim pastoral, para petugas mampu membawakan setiap perhentian dengan baik dan lancar. Siswa-siswi yang lain pun juga mengikuti kegiatan dengan khidmat dan tertib. 

Kegiatan yang terakhir yaitu pengakuan dosa di gereja. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Gereja St Maria Annuntiata pada tanggal 27 Maret 2025. Tidak hanya sendiri, anak-anak kelas 5 dan 6 yang mengikuti kegiatan tersebut juga akan bersama dengan teman-teman dari sekolah lain yakni SD dan SMA swasta di Sidoarjo. 

Semoga dengan melaksanakan giat kesalehan yang dipraktikkan dan diikuti, seluruh siswa dan guru mampu merenungkan dan menghayati misteri Penderitaan dan Misi Penyelamatan Kristus dalam hidup sehari-hari. 

 

Nicolaus Henry S.