Sidoarjo, Kampus Ursulin - Sanmaris, tanggal 5 November mengingatkan kita untuk kembali menunduk sejenak, menatap bumi dengan rasa syukur dan tanggung jawab. Inilah Hari Raya Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2025, momen istimewa yang mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk mencintai, menjaga, dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia.

Hari yang penuh makna ini bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi panggilan moral untuk menyadari bahwa manusia dan alam semesta saling terhubung dalam satu jalinan kehidupan. Di setiap daun yang tumbuh, di setiap bunga yang mekar, dan di setiap makhluk yang bernapas, tersimpan jejak kasih Tuhan yang tak terhingga. Cinta puspa dan satwa berarti mencintai kehidupan itu sendiri, dimana setiap dari kita selayaknya menghargai ciptaan, memelihara keseimbangan, dan menumbuhkan kepedulian terhadap semua yang hidup.
Di SD Santa Maria Ursulin, nilai ini diterjemahkan dalam bentuk pembelajaran yang lembut namun mendalam: mengajarkan anak-anak untuk tidak sekadar mengenal nama-nama hewan dan tumbuhan, tetapi untuk memahami bahwa setiap makhluk memiliki peran dan martabat yang sama di hadapan Sang Pencipta. Ketika seorang anak menanam bunga, memberi makan hewan peliharaan, atau sekadar mengamati kupu-kupu dengan kagum, di situlah benih kasih terhadap ciptaan mulai tumbuh.
Dalam semangat cinta universal, Hari Raya Cinta Puspa dan Satwa mengajarkan satu hal mendasar: bahwa keindahan bumi tidak akan bertahan tanpa kasih manusia. Setiap pohon yang kita tanam, setiap hewan yang kita rawat, setiap langkah kecil yang kita lakukan untuk bumi, semuanya adalah bentuk ibadah, tanda syukur atas karunia kehidupan. Maka, di Hari Raya Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2025 ini, mari kita belajar untuk mencintai lebih dalam. Bukan hanya bunga yang mekar di taman, bukan hanya hewan yang lucu di pelukan, tetapi seluruh kehidupan di sekitar kita. Karena dengan mencintai ciptaan, kita sedang mencintai Sang Pencipta.
Penulis: Helena Tri Saktiningsih, S.Pd.
Editor: Duncan Matthew D, S.Fil.