News &
Updates

News Image

Share

Hentikan Polusi Plastik
6 Juni 2025

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, dunia kembali bersatu memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema tahun ini yang mengangkat isu mendesak: Hentikan Polusi Plastik. Peringatan di setiap tanggal 5 Juni ini adalah pengingat sekaligus seruan untuk bersama-sama mengatasi krisis sampah plastik yang semakin mendesak.

Seberapa mendesaknya krisis plastik di dunia ini? Bisa jadi kita belum terlalu memperhatikannya. Namun fakta dan data di bawah ini seharusnya patut kita waspadai. 

  • Studi World Wildlife Fund (WWF) menemukan bahwa manusia rata-rata mengonsumsi 5 gram mikroplastik per minggu (setara berat kartu kredit) melalui makanan, air minum, dan udara.
  • Laporan Ellen MacArthur Foundation memprediksi, jika tren polusi plastik terus berlanjut, berat plastik di laut akan melebihi berat seluruh ikan pada tahun 2050.
  • Setiap tahun, 11 juta ton plastik masuk ke laut—setara dengan 1 truk sampah per menit. Jika dikumpulkan, volumenya sebesar pulau Jawa! (National Geographic).
  • Satu botol plastik yang Anda buang hari ini akan tetap ada di Bumi hingga 6 generasi mendatang. Bahkan, plastik tidak benar-benar terurai—hanya pecah menjadi mikroplastik.
  • Partikel plastik telah ditemukan di: Puncak Gunung Everest (dalam salju), Palung Mariana (11 km di bawah laut) dan di Plasenta Bayi yang Baru Lahir (Environmental International, 2021).
  • Dari 7 miliar ton sampah plastik yang pernah diproduksi manusia, hanya 9% yang didaur ulang. Sisanya dibakar (12%) atau menumpuk di TPA/lingkungan (79%) (Science Advances).
  • Data Our World in Data (2024) mencatat Indonesia membuang 3,2 juta ton plastik ke laut per tahun, setelah Tiongkok (5,5 juta ton).

Polusi plastik telah menembus setiap sudut planet ini, bahkan ke dalam tubuh kita. Dampak yang kasat mata terjadi akibat hal tersebut yakni rantai makanan terkontaminasi karena ternyata Mikroplastik telah ditemukan dalam makanan dan minuman kita (ikan, garam, madu, bahkan bir). Selain itu Kesehatan Manusia sangat terancam. Plastik mengandung BPA dan ftalat yang mampu membuat manusia mengalami kanker, gangguan hormon, dan infertilitas.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia  2025 fokus pada upaya mengakhiri polusi plastik secara global. Membersihkan planet ini dari polusi plastik merupakan kontribusi penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk tujuan tentang aksi iklim, produksi dan konsumsi berkelanjutan, perlindungan laut dan samudra, serta perbaikan ekosistem dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Apa saja solusi nyata dan sederhana yang bisa kita lakukan? Untuk Individu dan Keluarga, kita bisa mengganti kantong plastik dengan tas belanja kain yang bisa digunakan berulang kali, membawa tumbler dan kotak makan sendiri saat beraktivitas, memilih produk dengan kemasan biodegradable atau isi ulang, tolak semua jenis plastik sekali pakai, tidak menggunakan sedotan dan minum air mineral dari botol. Sedangkan untuk Komunitas dan Sekolah, secara bersama-sama kita bisa menyelenggarakan bank sampah plastik dengan sistem reward, mengadakan workshop daur ulang kreatif plastik menjadi barang bernilai, membuat program "Plastik Diet Challenge" antar kelas.

Kita tidak bisa menunggu lagi. Setiap sedotan plastik yang kita tolak, setiap botol yang kita isi ulang, adalah kontribusi nyata untuk bumi yang lebih sehat. Tahun 2025 harus menjadi tahun perubahan. Dengan kesadaran kolektif dan aksi nyata, kita bisa mewujudkan visi dunia bebas polusi plastik. Mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang! Yuk kita kurangi plastik hari ini juga! 

 

Nicolaus Henry S.