Sidoarjo, Kampus Ursulin - Setiap bulan September, suasana di berbagai pelosok Indonesia berubah menjadi lebih syahdu. Kalender menandai datangnya Bulan Kitab Suci Nasional, sebuah momen yang tidak sekadar diperingati sebagai rutinitas tahunan, tetapi lebih sebagai undangan untuk kembali menengok akar rohani bangsa yang majemuk ini. Dalam suasana yang sederhana namun penuh makna, berbagai komunitas umat beriman, khususnya dari kalangan Katolik, merayakan bulan ini dengan cara yang khas: membaca, merenungkan, dan menghidupi Kitab Suci dalam keseharian.
Bagi anak-anak, Bulan Kitab Suci Nasional menghadirkan kegembiraan tersendiri. Mereka mengikuti lomba mewarnai ayat, kuis Kitab Suci, hingga drama kecil yang menceritakan kisah tokoh-tokoh iman. Dengan cara sederhana itu, pesan Kitab Suci ditanamkan sejak dini, bukan hanya sebagai kumpulan cerita lama, melainkan sebagai pedoman hidup yang relevan hingga sekarang.
Di tahun 2025 ini, SD Santa Maria 2 Sidoarjo menggelar ibadat Bulan Kitab Suci Nasional di hari senin (1/09/2025), berkolaborasi dengan para peserta didik dari KB-TK Santa Maria 2 Sidoarjo. Ibadat yang dipimpin oleh pak Handoko Setiawan dilaksanakan secara online untuk mendukung kondusifitas lingkungan yang sedang berlangsung. Walaupun ibadat yang dilakukan secara online ini terbatas dalam pertemuan virtual dan tidak berada dalam piazza Santa Angela, namun tidak mengurangi antusiasme para siswa untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi Tuhan.
Renungan yang dibawakan oleh pak Handoko meninggalkan Kesan yang mendalam bagi setiap siswa yang mendengarkannya. Dalam renungannya, pak Handoko menyampaikan bahwa penting bagi setiap pribadi untuk meneladani sikap santa Angela yang rendah hati dan mau menolong sesama, untuk menciptakan pendidikan karakter yang berakar kuat pada tradisi Katolik dan sejalan dengan kehendak Tuhan.
Dengan demikian, Bulan Kitab Suci Nasional hadir sebagai sebuah ruang jeda yang penuh makna: waktu untuk kembali, merefleksikan perjalanan iman, dan meneguhkan langkah agar setiap detik kehidupan selalu diterangi oleh firman. Bukan hanya sebuah perayaan, melainkan sebuah perjalanan rohani yang senantiasa berulang, memberi harapan, dan meneguhkan kasih.