Sidoarjo, Kampus Ursulin - Pada Minggu ke-2 Bulan Kitab Suci Nasional 2025, suasana di SD Santa Maria Sidoarjo dipenuhi dengan nuansa religius dan penuh kehangatan. Sejak pagi, para siswa sudah terlihat rapi dan bersemangat memasuki kelas, di mana kegiatan rohani bersama akan berlangsung saat pembiasaan pagi dimulai. Ruangan kelas dihiasi dengan nuansa sederhana namun indah—mading yang berada di setiap kelas telah dihiasi dengan karya siswa yang sesuai dengan bulan kitab suci nasional, selama pembiasaan pagi akan berlangsung, para siswa menyiapkan diri untuk mengikuti sesi mendengarkan ayat Kitab Suci yang dipandu oleh ibu Esti melalui sentral.
Ketika bacaan Kitab Suci mulai diperdengarkan, suasana kelas menjadi hening dan khidmat. Setiap kata yang dilantunkan seolah menembus hati, menghadirkan rasa damai dan penghiburan rohani bagi seluruh peserta. Para siswa menyimak dengan penuh perhatian, sementara guru wali kelas memberi pengantar singkat tentang makna ayat yang dibacakan. Keheningan itu bukan sekadar diam, melainkan ruang batin untuk merenungkan firman Tuhan yang baru saja terdengar.
Setelah pembacaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi menjawab pertanyaan reflektif. Guru wali kelas mengajukan beberapa pertanyaan yang ditampilkan melalui proyektor. Tujuannya adalah mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam, tidak hanya tentang arti teks Kitab Suci, tetapi juga bagaimana firman itu dapat dihidupi dalam kehidupan sehari-hari. Para siswa satu per satu mengangkat tangan, berbagi pemikiran dan pengalaman mereka. Ada yang bercerita tentang bagaimana ayat itu mengingatkan mereka untuk lebih taat pada orang tua, ada pula yang menyinggung pentingnya berbagi dengan sesama. Diskusi berlangsung penuh antusiasme, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh makna.
Menjelang akhir kegiatan, guru wali kelas menutup dengan doa singkat yang diikuti seluruh siswa. Kelas kembali dipenuhi rasa syukur dan semangat baru untuk menjalani hari dengan lebih baik. Kegiatan di Minggu ke-2 ini tidak hanya memperkaya wawasan iman, tetapi juga mempererat hubungan antara guru dan murid, serta menumbuhkan kesadaran bahwa firman Tuhan adalah pedoman hidup yang nyata. Semua siswa pulang dengan hati gembira, membawa pengalaman rohani berharga yang akan terus dikenang dalam perjalanan iman mereka.
Penulis: Ermelinda Andriana Jawa Teluma, S.Pd.
Editor: Duncan Matthew D, S.Fil.