Sidoarjo, Kampus Ursulin - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang merasa terjebak dalam rutinitas yang menuntut perhatian, energi, dan waktu tanpa memberi ruang untuk refleksi diri. Untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental ini, semakin banyak orang yang mencari pengalaman retreat—baik untuk mencari kedamaian, pengembangan diri, atau pencerahan spiritual. Salah satu bentuk retreat yang semakin populer adalah retreat spiritual untuk merenungkan kembali pengalaman batin yang dialami.
Pada hari Jum’at hingga hari Minggu, 25-27 Oktober 2024 seluruh jajaran tenaga pendidik dan kependidikan mulai dari para guru hingga staff Kampus Santa Maria Sidoarjo melangsungkan acara retreat yang berlokasi di rumah retreat Bintang Kejora, Pacet. Acara ini tidak hanya menghadirkan jajaran tenaga pendidik dari Kampus Santa Maria Sidoarjo, melainkan juga hadir para tenaga pendidik dari pihak sekolah Katolik Santo Yusuf Pacet. Kegiatan retreat yang diselenggarakan kali ini begitu istimewa karena menghadirkan pihak dari sekolah lain yang memungkinkan para tenaga pendidik dari Kampus Santa Maria Sidoarjo dapat berkenalan dan belajar banyak dari pihak Santo Yusuf Pacet.
Acara ini diawali dengan keberangkatan para tenaga pendidik kampus Santa Maria Sidoarjo menuju rumah retreat Bintang Kejora Pacet pada pukul 11.00 dan tiba di Lokasi pada pukul 12.30 WIB. Para tenaga pendidik kemudian diberikan waktu beradaptasi dan bersih diri hingga pukul 16.00. Rangkaian kegiatan yang bertemakan “Berziarah Bersama Santa Angela” dan bernuansa Silentio tersebut dimulai dengan sesi ibadah pembuka yang diikuti oleh seluruh peserta baik dari Kampus Santa Maria Sidoarjo maupun dari sekolah Santo Yusuf Pacet dengan dipandu oleh para suster Ursulin yang senantiasa mendampingi para tenaga pendidik hingga rangkaian akhir dari kegiatan retreat tersebut.
Tidak hanya diisi dengan berbagai bentuk kegiatan yang menyenangkan, namun acara retreat juga diisi dengan rangkaian aktivitas yang interaktif seperti pembagian dalam kelompok kecil untuk melakukan sesi sharing, Di mana hal ini bertujuan untuk menguatkan hubungan antar satu sama lain dan mengenal rekan kerja lebih baik lagi.
Aktivitas pada hari pertama juga tidak lupa disertai dengan sesi mamiri (Makan Minum Ringan), Dimana para peserta retreat juga memiliki kesempatan untuk berbaur dan mengakrabkan diri. Sesi pada hari pertama berlangsung hingga pukul 20.30 di mana para peserta mengakhiri aktivitas hari tersebut dengan ibadah penutup pada hari itu, kemudian kembali ke ruang masing-masing untuk beristirahat sampai keesokan harinya.
Kegiatan yang telah disusun pada hari sabtu, 26 Oktober 2024 dimulai pada pukul 06.00 WIB dengan sesi ibadah pagi yang mana menggabungkan antara keheningan dan alam sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan. Para tenaga pendidik baik dari Kampus Santa Maria Sidoarjo dan Santo Yusuf Pancet pun sangat menikmati dan mengikuti seluruh rangkaian sesi yang diselenggarakan pada hari itu dengan penuh semangat dan gembira.
Pada hari Minggu, 27 Oktober 2024 adalah hari penutupan kegiatan retreat yang telah diselenggarakan oleh Yayasan paratha Bakti. Suasana pagi pada hari itu sungguh baik, diiringi dengan udara yang segar dan suasana yang asri membuat setiap hati para tenaga pendidik yang ikut serta dalam acara retreat menjadi bersemangat dan tenang.
Siang hari usai seluruh rangka kegiatan kelompok telah selesai dilaksanakan, seluruh rangkaian acara retreat yang telah dimulai sejak hari Jum’at, 25 Oktober 2924 hingga hari minggu, 27 Oktober 2024 ditutup dengan ibadah misa ekaristi yang diadakan di Kapel rumah retreat Bintang Kejora Pacet. Misa berlangsung secara khusyuk hingga selesai dan ditutup dengan makan siang bersama, sebelum pada akhirnya para tenaga pendidik dan kependidikan baik dari kampus Santa Maria Sidoarjo dan Santo Yusuf Pacet pulang ke unit masing-masing.
Acara retreat yang diselenggarakan oleh Yayasan Paratha Bakti pada tahun ini membawa kesan yang mendalam tidak hanya bagi peserta yang telah lama berkarya di Yayasan Partha Bakti, namun juga terutama bagi peserta yang baru bergabung dengan Yayasan Paratha ini. Retret ini sebagai salah satu sarana pengenalan akan nilai-nilai yang dijalankan dan mencerminkan jati diri institusi pendidikan yang penuh nilai kekatolikan.
Duncan Matthew Daunan