Sidoarjo, Kampus Ursulin - Sanmaris, Bahasa adalah jendela jiwa. Bagi anak-anak di SD Santa Maria Ursulin, bahasa bukan sekadar kumpulan kata yang diucapkan, melainkan napas yang menghidupkan pikiran dan kasih. Dalam setiap kata yang mereka pelajari, tersembunyi pelajaran tentang menghormati sesama, mengasihi tanpa syarat, dan memahami dunia dengan hati yang jernih.
Bahasa menuntun mereka untuk berpikir dengan tertib, berbicara dengan sopan, dan mendengarkan dengan empati. Ia mengajarkan bahwa kata-kata memiliki daya: mampu menyembuhkan, membangun, dan menumbuhkan sukacita. Di sinilah bahasa menjadi cermin batin—tempat di mana kebaikan, kejujuran, dan kelembutan bertemu. Bagi anak-anak SD Santa Maria Ursulin, bahasa adalah jalan menuju kebijaksanaan kecil: bahwa berbicara dengan kasih berarti menghormati kehidupan itu sendiri. Dalam tutur yang lembut dan jujur, mereka belajar menjadi manusia seutuhnya—yang tidak hanya pandai berkata, tetapi juga pandai mengasihi.
Ekspresi diri melalui tulisan merupakan salah satu bentuk kontribusi dalam bidang seni dan bahasa. Selaras dengan Bulan Bahasa dan Sastra yang diperingati selama bulan Oktober ini, anak-anak memberikan antusiasme yang baik dalam memperingatinya. Hal ini tercermin dari pengisian mading yang beragam karya seni berupa tulisan maupun gambar terkait dengan bahasa baik yang digunakan dalam keseharian dan bahasa asing. Adapun karya seni dituangkan dalam membuat pantun yang lucu, puisi, tulisan sapaan dari berbagai negara, dan masih banyak karya lain. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dalam membina dan menggembangkan bahasa untuk anak-anak Santa Maria. Tentu saja, ini menjadi Langkah yang baik untuk anak-anak tidak hanya dalam mengekspresikan diri dalam menulis, namun sebagai jembatan untuk mengenal budaya baik negara sendiri atau negara orang lain, serta belajar bertoleransi dengan keberagaman yang ada.
Penulis: Theodora Melisa A, S.Pd. - Guru SD Santa Maria Sidoarjo
Editor: Duncan Matthew D, S.Fil. - SD Santa Maria Sidoarjo