Sidoarjo, Kampus Ursulin - Sanmaris, Jumat 8 Desember 2023, siswa-siswi kelas 5 mengikuti kegiatan Pendidikan Seksualitas di aula. Kegiatan bertema “Aku Mampu Menyelaraskan Antara Pikiran, Hati Dan Perbuatan” tersebut ditemani tiga narasumber, yakni dr. Novi, Bu Wyke dan Kak Bella.
Pendidikan seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang perlu diberikan sedini mungkin kepada anak mengenai perilaku seksual untuk menghadapi hal-hal yang akan terjadi di masa depan seiring bertambahnya usia serta membentuk karakter dan pola perilaku agar mampu terhindar dari perilaku-perilaku yang beresiko terhadap pelecehan seksual maupun perilaku seksual menyimpang.
SD Santa Maria Sidoarjo melihat bahwa kegiatan pendidikan seksualitas sangat penting bagi anak-anak kelas 5 karena mereka memasuki masa pubertas yaitu usia antara 8-13 tahun, di mana masa pubertas tersebut mereka mengalami atau mencapai kematangan reproduksinya. Maka mereka perlu mendapat bimbingan dan pendampingan sehingga mereka dapat mengenal, menjaga serta menghargai diri mereka sebagai laki-laki dan perempuan yang secitra dengan Allah.
Tujuan pendidikan seksual yakni untuk membekali dan menyadarkan anak akan pentingnya menjaga kesehatan, kesejahteraan dan martabat mereka dengan cara penanaman perlindungan diri dalam mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang baik.
Kegiatan Pendidikan Seksual tersebut dibagi menjadi tiga sesi yaitu Sex Education secara Medis, Managemen Emosi dan Safe Kids serta Berinternet secara positif. Di sesi 1, dr. Novi menyampaikan tentang nama-nama bagian dan fungsi organ reproduksi wanita dan pria serta cara merawatnya. Dokter yang kalem dan pembawaannya yang menyenangkan tersebut membuat anak-anak antusias mendengarkan dan bertanya tentang materi yang disampaikannya. Beliau juga menyampaikan bahwa kita harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi. Cara-cara yang bisa dilakukan yaitu tidak menggunakan celana ketat, mengganti pakaian dalam minimal 2x sehari dan menjaga daerah kelamin tetap kering. Di bagian akhir pemaparan, beliau menegaskan kalau bukan kita / kamu yang menjaga dan merawat diri sendiri, siapa lagi?
Setelah mendapatkan materi dari dr. Novi, anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan sharing bersama guru pendamping. Kelompok anak laki-laki didampingi oleh guru pendamping laki-laki, sedangkan kelompok anak perempuan didampingi oleh guru pendamping perempuan. Dalam kelompok mereka menceritakan tentang perkembangan tubuh yang dialami dan melakukan diskusi tentang hal-hal yang dialami berkaitan dengan tubuhnya. Guru pendamping memberikan edukasi yang baik dan pemahaman serta penegasan dalam kegiatan sharing tersebut.
Setelah beristirahat, anak-anak kembali ke aula untuk mendengar materi yang kedua. Dalam materi ini, Bu Wyke yang juga guru BK (bimbingan konseling) di SD Sanmar Sidoarjo, menyampaikan tentang cara bijaksana dalam menggunakan Internet. Dengan media gambar, anak-anak sangat antusias dan aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh nara sumber. Lebih lanjut bu Wyke juga mengingatkan bahwa anak-anak harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Materi terakhir yakni Managemen Emosi dan Safe Kids, disampaikan oleh Kak Bella, begitu biasanya dipanggil. Kak Bella merupakan salah satu alumni angkatan pertama dari SD Sanmar Sidoarjo. Kak Bella mengajak peserta untuk mengenal emosi, mengidentifikasi emosi dan belajar cara mengelola emosi. Dengan gayanya yang ceria dan penuh semangat, anak-anak juga bersemangat dalam mendengar dan menyimak materi yang disampaikan. Lebih lanjut kak Bella juga menyampaikan bahwa anak-anak harus berhati-hati dan tidak mudah percaya pada orang yang baru dikenal. Mereka harus bisa melindungi diri dengan cara mengetahui batasan diri, menganggap diri kita berharga, mendekatkan diri dengan keluarga dan berteman dengan teman yang juga memiliki hal positif. Tidak hanya mendengar dan menyimak materi saja, kak Bella juga mengajak anak-anak untuk bermain game dan melakukan diskusi dalam kelompok.
Selain untuk mendampingi anak-anak dalam masa pubertas, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menanamkan salah satu nilai serviam yaitu cinta dan belas kasih. Anak-anak diharapkan mampu untuk mencintai dan menerima dirinya sebagai laki-laki ataupun perempuan dengan cara menjaga dan merawat anggota tubuhnya serta mampu untuk mengasihi dan menghargai sesamanya.
Penulis : Handoko Setiawan
Editor : Nicolaus Henry