News &
Updates

News Image

Share

Menjadi Pribadi yang Berbelas Kasih dan Mau Melayani
6 November 2023

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, Rumah Retret Bintang Kejora Pacet Mojokerto menjadi tempat pelaksanaan kegiatan retret bagi siswa-siswi kelas 6 SD Santa Maria II. Tanggal 1 sampai 3 November 2023 yang lalu, mereka ditemani 5 pendamping, dengan semangat dan penuh antusias mendalami tema “Menjadi Pribadi yang Berbelas Kasih dan Mau Melayani”. 

Retret menjadi salah satu kegiatan pendalaman rohani yang rutin dilaksanakan bagi kelas 6 setiap tahunnya. Selama 3 hari 2 malam siswa-siswi kelas 6 sejenak berpisah dengan orang tua masing-masing dan berkegiatan di rumah retret Bintang Kejora yang dimiliki oleh suster-suster Ordo Santa Ursula. 

Anak-anak berangkat dari sekolah pukul 11.30. Dengan menggunakan bus, mereka tiba dengan selamat setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 2 jam. Kegiatan retret diawali dengan ibadat pembukaan yang dipimpin oleh Pak Handoko yang juga berperan sebagai narasumber dalam pembinaan iman kali ini.  Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti proses ibadat. Mereka mengawali ibadat dengan berarak diiringi musik pilgrimdance dengan membawa gambar Santa Angela. 

Hari kedua retret diawali dengan senam pagi dan game menyenangkan di halaman luar. Anak-anak antusias bangun pagi dan mengikuti arahan dari pendamping. Saat yang ditunggu telah tiba yaitu sarapan pagi. Menu favorit anak-anak adalah “nasi goreng telur ceplok”. Mereka sangat menikmatinya. 

Sesi selanjutnya adalah anak-anak diajak untuk lebih mencintai orang tua, guru, dan teman. Sebagai bentuk perhatian pada teman, mereka saling menuliskan nasehat dan pesan yang dituliskan di sebuah kertas berbentuk hati. Selain itu, sebagai peneguhan, mereka diingatkan kembali tentang teladan dari Bunda Angela melalui jalan hidupnya. Mereka kemudian merefleksikan nilai hidup yang sudah diajarkan Santa Angela dalam diskusi kelompok.  

Sebelum istirahat siang anak-anak mengambil satu kartu tentang kasus yang nantinya akan mereka tampilkan dalam sebuah drama. Studi kasus yang akan ditampilkan dalam pertunjukan drama tersebut mengangkat peristiwa tentang permasalahan yang sering terjadi di kehidupansehari-hari mereka. Salah satunya yakni tentang keadaan rumah yang tidak teratur dan terkendala dengan orang tua yang sibuk bekarja. Mereka diminta untuk menganalisa dan kemudian menampilkan hasilnya di dalam sebuah penampilan drama. 

Sebagai penutup hari kedua retret, anak-anak diajak untuk melakukan rekonsiliasi dengan merenenungkan kembali bagaimana orang tua mereka sungguh-sungguh mencintai mereka dan kehadiran mereka merupakan berkat bagi orang tua. Anak-anak membaca surat dari mama papa yang sudah dititipakan melalui guru kelas. Suster Sita yang memandu, menutup sesi dengan meminta semua anak meminta maaf dan memberikan maaf pada orang tua (yang diwakili oleh guru). 

 

Retret hari ketiga, anak-anak bangun jam 5 dan melakukan perjalanan ke luar area rumah retret menuju sungai. Begitu bahagia dan senangnya, mereka bermain air.  Air yang begitu dingin tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus bermain.  Setelah mandi dan makan pagi, mereka melanjutkan kegiatan dengan menulis surat balasan untuk surat dari orang tua mereka baca tadi malam dan membuat niat bersama. 

Dave, salah satu peserta retret menyampaikan baginya hal yang mengesan adalah saat berdoa. “Selain itu aku belajar bahwa kita harus mengasihi sesama kita", tambahnya. Hal tersebut diamini oleh Eugene. “Kita harus bisa mengasihi sesama di sekitar kita yaitu teman-teman, guru dan orang tua kita”, ucapnya. Di tempat yang lain, Raka menyampaikan bahwa hal yang paling berkesan adalah saat rekonsiliasi di hari kedua.  “Saat surat dibacakan oleh Suster, kami semua menangis”, tambahnya.  “Seperti yang pemandu retret sampaikan pada kami, bahwa kami harus bisa memperbaiki sikap. Sepulang retret pasti kita bisa jadi anak yg lebih baik lagi,” niatnya. 

Sebagai penutup retret, anak-anak mengikuti misa kudus yang dipersembahkan oleh RD. Paulus Suryandoko dan mereka mempersembahkan niat-niat yang telah disusun agar Tuhan sendiri yang memberikan kekuatan untuk menggerakkan mereka menjadi lebih baik. 

 

Penulis : Juliana Intarti 

Pewawancara : Michelle Maryana Chrisyan (5), Graciela Joan Sidabutar (4)

Editor : Nicolaus Henry