Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, Pertemuan BKSN yang keempat ini, SD Santa Maria 2 Sidoarjo melaksanakan secara bersama-sama di dalam kelas masing-masing dan terpimpin dari sentral. Dalam tiga pertemuan sebelumnya, para siswa diajak untuk belajar tentang imam, nabi, dan raja dalam Perjanjian Lama. Yesus menggenapi tugas-tugas tersebut dalam Perjanjian Baru. Yesus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Yesus sebagai Imam, Nabi, dan Raja mengarahkan hidup kita menuju kepada Bapa di surga. Bacaan Kitab Suci pada pertemuan keempat ini diambil dari Yohanes 14:1-7. Inti dari peristiwa dalam Kitab Suci tersebut adalah bahwa Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Jalan, Kebenaran, dan Hidup sampai kepada Bapa.
Dalam pertemuan kali ini para siswa juga diajak untuk memahami perbedaan imam, nabi, dan raja dalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Beberapa hal yang dibedakan antara lain, yang pertama adalah sebagai imam. Dalam Perjanjian Lama, imam adalah Melkisedek, Harun, dan keturunannya yang merujuk pada suku Lewi. Tugas imam dalam Perjanjian Lama adalah menjalankan ibadah, mempersembahkan kurban untuk pengudusan dirinya sendiri terlebih dahulu, kemudian untuk umat dan para imam yang juga masih memiliki dosa. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, imam adalah Yesus sendiri dan bukan keturunan suku Lewi. Tugas imam dalam Perjanjian Baru adalah menjadi perantara utama Tuhan dan umat-Nya, serta mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban penebusan dosa bagi banyak orang. Dalam Perjanjian Baru, imam tidak memiliki dosa, tetapi kudus adanya.
Perbedaan yang kedua adalah sebagai nabi. Dalam Perjanjian Lama, disebutkan beberapa nabi, antara lain Nabi Nuh, Musa, Elia, Elisa, dan lain-lain. Seorang nabi dipanggil, dipilih, diangkat, dan diutus oleh Allah secara pribadi atau melalui nabi lainnya. Nabi juga masih memiliki dosa dan mendapat pencurahan serta kepenuhan Roh Allah secara pribadi atau melalui nabi lainnya. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, tidak ada nabi yang mengangkat atau mengurapi Yesus, karena Yesus adalah Allah sekaligus manusia. Yesus kudus dan tak bercacat karena Roh Yesus adalah Roh Allah sendiri.
Perbedaan yang ketiga adalah sebagai raja. Dalam Perjanjian Lama, raja adalah orang yang dipanggil, dipilih, diangkat, diutus, dan diurapi melalui nabi. Raja merupakan orang yang berkuasa dan memerintah rakyat dalam kerajaan serta memiliki posisi dan kedudukan tertinggi di kerajaan. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah Raja Semesta Alam. Yesus adalah Mesias yang diurapi Allah. Yesus tidak tinggal dalam sebuah bangunan megah, tetapi memerintah dengan kuasa Allah.
Dalam pertemuan BKSN yang keempat ini, para siswa memahami bahwa Yesus menjadi perantara bagi kita untuk sampai kepada Bapa. Yesus adalah Sang Kebenaran Sejati. Apa yang dikatakan dan dikerjakan-Nya adalah benar. Yesus adalah Raja yang memimpin manusia kepada hidup yang kekal. Dalam menjalankan tugas sebagai imam, nabi, dan raja, kita menjadikan Yesus sebagai Jalan, Kebenaran, dan Hidup dengan mengikuti teladan-Nya, percaya pada kata-kata-Nya, dan membiarkan Dia memimpin kita melewati berbagai tantangan hidup menuju kelimpahan hidup kekal.
Pertemuan kali ini diawali dengan lagu pembuka “Kuat, Hebat, Besar” dan ditutup dengan lagu “Aku Jalan Kebenaran.” Seluruh siswa mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias dan keceriaan. Semoga kita semua bisa menjadi imam, nabi, dan raja seturut kehendak Tuhan sendiri.
Penulis: Martha Fajarita, S.Pd.