News &
Updates

News Image

Share

Sayangi Tumbuhan dan Hewan
3 Maret 2025

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, tanggal 3 Maret 2025, dunia merayakan hari flora dan fauna sedunia. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi keanekaragaman hayati di bumi. Flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem, menyediakan oksigen, makanan, obat-obatan, serta tempat tinggal bagi banyak makhluk hidup, termasuk manusia. Tidak hanya hal-hal yang telah disebutkan tersebut, namun keberadaan flora dan fauna juga berperan dalam menyatukan keberagaman lain serta menjadi benang merah bagi bentuk relasi dengan manusia.

Peringatan mengenai hari flora dan fauna sedunia sendiri tidak diadakan tanpa adanya alasan. Di zaman yang semakin maju akan teknologi dan perkembangan kehidupan dari berbagai aspek ini, kemampuan manusia untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya menjadi semakin bertambah setiap harinya. Kemampuan manusia untuk berkembang dan menyelami lingkungan ini, tidak jarang menimbulkan hal-hal yang cukup merugikan bagi keberadaan flora dan fauna, yang bahkan seringkali kehilangan tempat tinggal oleh karena aktivitas manusia.

Dalam Laudato Si, Paus Fransiskus menuliskan: ' “Akan tetapi, tidaklah cukup untuk menganggap spesies-spesies yang berbeda hanya sebagai 'sumber daya' potensial yang dapat dieksploitasi, sementara mengabaikan fakta bahwa spesies-spesies itu sendiri memiliki nilai. Setiap tahun terjadi kepunahan ribuan spesies tumbuhan dan hewan yang tidak akan pernah kita ketahui, yang tidak akan pernah dilihat oleh anak-anak kita, karena spesies-spesies itu telah hilang untuk selama-lamanya. Sebagian besar punah karena alasan-alasan yang berkaitan dengan aktivitas manusia. Karena kita, ribuan spesies tidak akan lagi memuliakan Tuhan melalui keberadaan mereka, atau menyampaikan pesan mereka kepada kita. Kita tidak memiliki hak seperti itu” (LS 33).

Ada beberapa hal yang menyebabkan keberadaan flora dan fauna dapat terancam hilang / punah. Deforestasi yang berarti penebangan hutan secara berlebihan menyebabkan hilangnya habitat alami bagi banyak hewan dan tumbuhan. Faktor kedua adalah perburuan liar terhadap beberapa hewan diburu untuk diambil bagian tubuhnya atau dijadikan hewan peliharaan. Faktor penting berikutnya adalah polusi lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik, limbah industri, dan polusi udara berdampak buruk pada ekosistem. Faktor terakhir yang tidak kalah penting juga perubahan iklim Pemanasan global, dimana hal ini menyebabkan perubahan suhu dan cuaca yang ekstrem, sehingga mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies.

Hari flora dan fauna sedunia ini tidak hanya dirayakan oleh kelompok tertentu, namun juga semua orang dari berbagai kalangan. Pada hari flora dan fauna sedunia kali ini, SD Santa Maria Sidoarjo menanamkan betapa pentingnya untuk menjaga keberlangsungan ekosistem dan merawat lingkungan agar tetap asri dan Lestari. Sebagai generasi muda, anak-anak SD Santa Maria Sidoarjo memberi kontribusi dalam menjaga flora dan fauna. Beberapa hal yang dilakukan, antara lain kegiatan merawat saudara tanaman di sekitar sekolah, membuang sampah sesuai tempatnya, tidak menggunakan plastik sekali pakai untuk bekal makanan, kerja bakti pada jumat terakhir di setiap bulan, dan lain sebagainya. 

Hari Flora dan Fauna Sedunia adalah pengingat bagi kita semua, khususnya siswa-siswi SD Santa Maria Sidoarjo yang berlandaskan semangat ecopreneur dan komitmen menjaga lingkungan serta untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan tindakan kecil yang dilakukan sejak dini, anak-anak dapat membantu menjaga bumi agar tetap indah dan lestari untuk generasi mendatang.

 

Penulis : Duncan Matthew D., S.Fil.