News &
Updates

News Image

Share

Terang Kristus senantiasa Menyertai dalam Serviam
24 November 2025

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, yang dirayakan pada hari Minggu terakhir dalam Tahun Liturgi Gereja Katolik, merupakan momen penting yang menegaskan kembali pengakuan iman umat terhadap Yesus Kristus sebagai Raja atas seluruh ciptaan. Perayaan ini pertama kali ditetapkan oleh Paus Pius XI pada tahun 1925 dalam ensiklik Quas Primas, sebagai respons terhadap dunia modern yang kala itu tengah dilanda ketegangan politik, perebutan kekuasaan, dan merosotnya nilai-nilai moral. Dengan demikian, hari raya ini bukan hanya bernuansa teologis, tetapi juga profetis, dimana mengajak manusia untuk mengarahkan kembali pandangan kepada sumber kebenaran dan damai sejati.

Makna terdalam dari Hari Raya Kristus Raja tidak terletak pada konsep kerajaan duniawi yang identik dengan kekuatan militer, kekayaan, atau dominasi. Sebaliknya, Kristus memerintah melalui kerendahan hati, pelayanan, dan pengorbanan. Kerajaan-Nya hadir dalam hati manusia yang memilih keadilan, kasih, dan kebenaran. Dalam konteks spiritual, perayaan ini mengajak umat untuk merefleksikan siapa sesungguhnya yang memimpin hidup mereka: ambisi pribadi, tekanan dunia, atau nilai-nilai injili yang diperkenalkan Kristus.

Dalam perayaan di SD Santa Maria Ursulin Sidoarjo, anak-anak memaknai Kristus sebagai Raja yang memimpin dengan kelembutan. Para siswa kelas kecil secara bersemangat memperdengarkan dengan merdu nyanyian liturgis sederhana, sementara kelas besar memaknainya membacakan refleksi tentang bagaimana mereka dapat menghadirkan kasih Kristus di lingkungan sekolah. Melalui perayaan ini, sekolah tidak hanya memperingati sebuah tradisi liturgi, tetapi juga meneguhkan identitasnya sebagai lembaga pendidikan Katolik yang mendidik anak-anak untuk bertumbuh dalam iman, integritas, dan kepedulian sosial. Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam menjadi momentum tahunan untuk mengingatkan seluruh komunitas sekolah bahwa kemuliaan sejati terletak pada pelayanan, kerendahan hati, dan komitmen pada kebaikan universal.

Dengan merayakan Kristus sebagai Raja Semesta Alam, Gereja menegaskan kembali bahwa harapan manusia tidak bertumpu pada kekuasaan temporal, tetapi pada kepemimpinan ilahi yang membawa pemulihan, perdamaian, dan keselamatan. Hari raya ini menjadi pengingat bahwa setiap tindakan manusia, sekecil apa pun, memiliki peran dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang hadir di tengah dunia melalui kasih yang nyata, pilihan moral yang benar, dan kesetiaan kepada panggilan iman.

 

Penulis: Caecilia Dwi Kurniawati, S.Pd.SD.

Editor: Duncan Matthew Daunan, S.Fil.