News &
Updates

News Image

Share

Tradisi Pendidikan Ursulin yang Kuat, Relevan dan Terus Berinovasi
29 November 2024

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, tanggal 6 - 9 November 2024 tepatnya di Hotel Nexa Mercure Bandung telah diselenggarakan Musyawarah Nasional Pendidikan (Munasdik) Ursulin. Munasdik tersebut dihadiri olah para pengurus Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin (PYPU), para Kepala Satuan Pendidikan (KSP) dan tim pengembang dari sekolah-sekolah Ursulin se-Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini yakni mewujudkan lembaga pendidikan Ursulin di Indonesia yang mampu menjembatani antara tradisi pendidikan Ursulin dan inovasi-inovasi berdasarkan zaman dalam semangat dan spiritualitas Santa Angela. 

Acara diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Lucianus Suharjanto, SJ yang merupakan salah satu pemateri dalam kegiatan ini. Sesudahnya, secara resmi Munasdik dibuka dengan sambutan dari Sr. Monika Lita Hasanah, OSU selaku Provinsial Ordo Santa Ursula dan pemukulan gong oleh Sr. Hilda Sri Purwaningsih, OSU selaku Ketua I Yayasan Pendidikan Ursulin

Munasdik Ursulin tahun 2024 yang mengusung tema ‘Ursuline Education Bridging Tradition and Innovation’ ini diisi oleh dua orang pemateri. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D menyampaikan materi tentang Inovasi Tiada Henti dengan dasar ‘Actor Networking Theory’. Sedangkan Romo Lucianus Suharjanto, SJ menyampaikan materi tentang ‘Dari Kebaikan Hati Lahir Inovasi’ yang mendasarkan pada sejarah perjalanan karya Ursulin hingga saat ini.

Dalam prosesnya, Pak Eka dan Romo Janto mengelola Munasdik Ursulin dalam 3 fase. Fase 1 adalah ‘Menimbang data dan kemungkinan’ berdasarkan hasil refleksi yang telah dibuat oleh setiap kampus Ursulin sebagai persiapan Munasdik. Fase selanjutnya berjudul ‘Memohon nasihat dari Roh Kudus’ yang menekankan pada gerakan roh dalam mendefinisikan diri pada zaman ini dan menentukan arah perjalanan. Fase 3 yang berjudul ‘Merumuskan gerak batin’ yakni dalam bentuk postulata dan melakukan voting atas postulata tersebut. 

Munasdik Ursulin ditutup dengan penyusunan keputusan-keputusan. Ada tiga Keputusan utama, yaitu: 1) Ditemukannya dua wilayah perjuangan institusi, yaitu wilayah perjuangan peradaban serta wilayah penguatan keunggulan dan kekhasan institusi; 2) Actor-Network Theory (ANT) merupakan salah satu cara mengembangkan inovasi dengan mengikuti pola translasi yang tajam dalam merumuskan persoalan dan problematisasi masalah, menentukan kebermanfaatan (intéressement) yang akan dialami oleh aktor-aktor, mengeksplorasi aktor-aktor yang mungkin direkrut (dan obligatory point of passage), serta mendesain mobilisasi inovasi;  serta 3) Civitas diteguhkan kembali dengan rasa syukur dan rasa bangga bahwa telah menjadi bagian dalam sejarah panjang pendidikan Ursulin. Diharapkan seusainya kegiatan ini, keputusan-keputusan tersebut akan diolah kembali di kampus masing-masing menjadi lebih konkrit.

 

Penulis : Laurencia Agustina, S.Pd.