Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, seperti kelas-kelas yang lain, para siswa kelas 5 juga mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan Outdoor Learning. Mereka mengunjungi Museum Tubuh Bagong Adventure di Kota Batu dan mengikuti kegiatan di berbagai zona seperti zona gigi, zona telinga, zona hidung, zona otak, zona mata, zona pembuluh darah, zona jantung, dan masih banyak lainnya.
Proses belajar mengajar yang dicanangkan oleh pemerintah dan tertuang dalam kurikulum tentunya tidak diartikan secara tekstual belaka, yaitu hanya dalam bentuk penyampaian dari narasumber/ guru kepada siswa sebagai subjek yang diajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Namun, proses belajar juga bisa berupa proses pengamatan langsung oleh siswa kepada objek-objek yang berkaitan dengan bahan pengajaran yang dapat dilihat atau ditemui. Saat siswa diajak untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan objek-objek yang menjadi salah satu bagian bahan ajar yang mereka pelajari di sekolah, tidak melulu hanya melihat buku pelajaran, hal tersebut akan memberikan pengalaman belajar yang mengesankan.
Salah satu proses belajar melalui kegiatan pengamatan langsung dan menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa yakni kegiatan ‘Out Door Learning / ODL’. Kegiatan ODL ini dirancang terintegrasi dalam pembelajaran. Para guru kelas lima merancang bahwa kegiatan ODL mereka mengintegrasikan mata pelajaran Pancasila, Bahasa Indonesiadan IPAS. Di bagian akhir proses pembelajaran, siswa kelas V akan membuat laporan kunjungan dan produk alat peraga/media pembelajaran.
Museum Tubuh Bagong Adventure menjadi destinasi unik bagi siswa yang mencari pengalaman belajar yang mendalam di luar ruangan. Museum ini menawarkan kombinasi yang menarik antara petualangan dan pengetahuan tentang anatomi manusia.
Dalam kunjungan out door learning ini, siswa diajak untuk menjelajahi "tubuh manusia" dalam arti yang sesungguhnya. Dipandu oleh pendamping yang terlatih, mereka berkesempatan untuk mempelajari struktur dan fungsi berbagai sistem tubuh manusia, mulai dari sistem pencernaan, sistem peredaran darah, panca indera, sistem gerak, organ ekskresi, hingga sistem pernapasan.
Jalur trekking yang dirancang khusus, memungkinkan para siswa untuk "berkeliling" melalui replika organ-organ tubuh manusia yang ditempatkan di sepanjang rute. Dengan demikian, mereka dapat memahami lokasi dan fungsi organ-organ tersebut dalam tubuh manusia secara langsung.
Selain itu, museum ini juga menyediakan berbagai aktivitas interaktif, seperti simulasi operasi sederhana dan eksperimen sains tentang sistem tubuh manusia. Hal ini tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa tentang anatomi, tetapi juga mengasah keterampilan praktis mereka dalam ilmu kesehatan.
Tak hanya itu, Museum Tubuh Bagong Adventure juga menawarkan lokakarya tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit, membantu siswa memahami pentingnya menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Kunjungan ke Museum Tubuh Bagong Adventure tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang unik dan menyenangkan, tetapi juga membantu siswa memahami pentingnya merawat tubuh mereka dengan baik. Dengan cara ini, siswa diarahkan untuk membentuk sikap yang sehat dan peduli terhadap kesehatan tubuh.
Penulis : Helena Tri Saktiningsih, S.Pd.
Editor : Nicolaus Henry S.