Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik secara optimal serta terpadu yang melingkupi bakat, minat, serta kreativitas, SD Santa Maria menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di tahun pelajaran 2024/2025 ini. Total sebanyak 19 jenis ekstrakurikuler ditawarkan pada seluruh siswa. Mulai bulan Agustus yang lalu, setiap bulannya 2 jenis ekstrakurikuler akan diulas di sini. Untuk kesempatan keenam ini yang akan ditampilkan adalah ekstrakurikuler Karate.
Karate merupakan salah satu olahraga bela diri yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia selain Silat. Olahraga bela diri ini menggunakan tangan kosong untuk mempertahankan diri dan menyerang lawan. Karate mengandalkan kekuatan pukulan, tendangan, bantingan, hingga sapuan kaki untuk menjatuhkan lawannya. Olahraga ini bukan hanya untuk kesehatan tubuh namun juga meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Sebenarnya asal muasal karate diawali dari seni bela diri tinju China. Olahraga tersebut diciptakan oleh Darma, guru Buddhis Agung, yang didapatnya ketika bermeditasi di Biara Shorinji, Gunung Sung, provinsi Henan, Cina. Selanjutnya sekitar abad ke-16 masehi, bela diri ini masuk dari Cina melalui pulau Okinawa yang pada saat itu masih dijajah oleh Jepang. Jepang saat itu membuat peraturan, bahwa setiap penduduk Okinawa tidak boleh ada yang memiliki senjata apa pun. Salah satu pedagang yang berasal dari Cina mengajarkan bela diri dari Cina tersebut secara diam-diam. Bela diri ini disebut dengan tangan Cina atau tote.
Setelah Okinawa secara resmi menjadi salah satu bagian dari negara Jepang pada abad ke-19 masehi, tote pun semakin berkembang di negara Jepang dan kemudian diberi nama Okinawa te. Kemudian, salah satu guru besar dari Okinawa te yang bernama Gichin Funakoshi mengubah nama bela diri ini menjadi karate. Pada tanggal 10 Oktober 1970 dibentuklah suatu wadah yang bernama World Karate Federation (WKF) yang mengatur semua masalah karate di dunia.
Ekstrakurikuler karate sudah cukup lama diadakan di SD Santa Maria Sidoarjo. Menurut Sensei Saiful, di ekstrakurikuler ini para peserta mempelajari gerakan dasar (Kihon), jurus (Kata), kuda-kuda (Dachi), bantingan, pertarungan (kumite) dan tehnik tangan. Lebih lanjut, sensei yang juga melatih karate di beberapa sekolah di Sidoarjo ini menyampaikan bahwa dengan belajar Karate, anak-anak bisa melatih kepercayaan diri. Mereka juga lebih sehat dan juga bisa menjaga diri dari serangan atau tindakan fisik dari orang lain.
Untuk ke depannya, sensei Saiful menyampaikan harapannya bagi peserta ekstrakurikuler karate. “Semoga mereka bisa semakin serius dalam berlatih dan bisa mendapatkan kesempatan untuk berlomba serta meraih kemenangan," tambahnya.
Penulis : Nicolaus Henry S.
https://sd-sda.sanmarosu-jatim.sch.id/news/show/ekstrakurikuler-1-futsal
https://sd-sda.sanmarosu-jatim.sch.id/news/show/ekstrakurikuler-2-basket
https://sd-sda.sanmarosu-jatim.sch.id/news/show/ekstrakurikuler-3-robotika
https://sd-sda.sanmarosu-jatim.sch.id/news/show/ekstrakurikuler-4-bulu-tangkis
https://sd-sda.sanmarosu-jatim.sch.id/news/show/ekstrakurikuler-5-paduan-suara